Keselamatan Kerja Konstruksi

 

Pekerja konstruksi merupakan pekerjaan berat fisik yang harus memperhatikan manajement keselamatan kerja, pekerja konstruksi pada umumnya memilki kegiatan membangun sarana dan prasarana sebagai infrastruktur dari suatu Negara. Proyek besar-besaran biasanya jatuh pada pekerja konstruksi yang memiliki kenerja yang sangat lues dan produktif untuk membangun suatu pekerjaan. Maka keselamatan kerja juga harus dipertimbangkan lebih lanjut dan lebih teliti untuk mengurangi kecelakaan kerja pada konstruksi. K3 konstruksi untuk keselamtan kerja para konstruksi sangatlah dianjurkan untuk mengetahui dan mempertimbangkan manajemen keselamatan, para konstruksi terlibat dalam banyak kegiatan pembangunan yang dapat memberikan potensi kecelakaan kerja cukup tinggi, seperti yang menghadapkan mereka dengan berbagai bahawa serius saluran listrik kongslet, teratuh dari konstruksi, kerusakan peralatan, alat berat yang sulit dikordinasi.

Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan dan menyangkut aspek keselamatan dan kesehatan kerja, maka dari hal tersebut kita harus mengatur manajemen keselamatan kerja yang sesuai dengan peraturan dan standar keselamatan kerja. Sistem manajemen dapat diterapakan guna tanggung jawab pribadi, prosedur, poses dan sumber daya yang tinggi untuk pengembangan, sebagai edukasi keselamatan dan kesehatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan lebih produktif.

Perlengkapan K3 untuk Kontruksi

Dalam pelaksanaan dan penerapan aturan keselamatan kerja yang telah tertilis dalam Undang-Undang tahun 1945 Pasal 19 Penyedian jasa pelaksana Konstruksi  yang berbunyi “tugas dan tanggung jawab penyedia jasa perencanaan konstruksi meliputi membuat telaahan aspek keselamatan dalam perencanaan pekerja konstruksi bidang PU”, setelah terbentuk dan memahami manajemen keselamatan maka seluruh para pekerja harus senantiasa memberikan dokongan yang kuat demi meminimalisir kecelakaan kerja di bidang konstruksi. Berbagai perlengkapan dan peralatan yang dapat menunjang keselamatan kerja antara lain:

  • Safety perlengkapan pelindungan wajah, yang berguna untuk menghindari percikan material bangunan yang sedang diproses. Masker juga berguna untuk menyaring udara yang masuk dalam paru-paru dari polusi debu, limbah, material bangunan yang berbahaya.
  • Kaca mata, kaca mata ini berguna untuk menangkal radiasi yang dapat merusak kesehatan mata.
  • Perlindungan tangan, guna untuk meminimalisir kecelakaan ringan yang berpotensi merusak fungsi tangan seperi kesleo, terkena bahan bahaya, tergores dsb.
  • Pelindung kepala, ini sangat perlu guna untuk keamanan kepala yang akan berpotensi jatuh dari atao atau kejatuhan material
  • Perlindungan kaki, untuk keamanan tergelincirnya kaki saat bekerja.
  • Alat perlindungan diri (APD), guna meminimalisir kecelakaan berat yang berdampak pada produktifitas kinerja dari pekerjaan konstruksi.

Upaya Menanggulangi Kecelakaan kerja

Untuk menyegah tingginya angka kecelakaan kerja konstruksi di berbagai bidang bangunan terdapat cara penyegahan kecelakaan dengan proyek konstruksi, antara lain:

  • Membangun dan mengembangkan manajemen keselamatan kerja
  • Ada personel khusus untuk cek kondisi saat di lapangan
  • Menggunakan perlengkapan keaman yang sesuai standar keselamatan sepeti Alat Pelindung Diri (APD), masker dan perlengkapan lainnya.
  • Menyediakan fasilitas penuh untuk pekerja
  • Mengamankan peralatan kerja seperti alat berat, teknologi, dan material yang tidak perlu digunakan saat proses pembangunan
  • Memberikan penyuluhan atas pengarahan dampak dari kecelakaan kerja
  • Menggunakan alat keselamatan yang memadai sesuai standar keselamatan kerja
  • Menyediakan rest area untuk penanganan darurat

Dengan adanya manajemen keselamatan kerja dalam suatu poyek atau perusahaan akan memperbaiki sebuah keuntungan dan kemudahan dalam pelaksanaan kerja. Meminimalisir untuk mengurangi tinggi angka kecelakaan kerja adalah bentuk upaya kepedulian sesama keselamatan kerja untuk pekerja dan perusahaan.