Aturan Penulisan Kutipan Dalam Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang memiliki tema pembahsan yang berisi pengetahuan dan informasi dari penelitian dengan sistematika penulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan. Dalam karya tulis atau artikel biasanya mengandung beberapa sumber yang menjadi rujukan atau referensi, apalagi ketika melakukan penelitian lapangan pastinya banyak mengandung kutipan yang digunakan sebagai penguat dari teori dan penelitian yang dilakukan. Bahkan jasa penulis artikel yang kerap digunakan juga sering menggunakan kutipan dari buku, jurnal atau hasil penelitian lapangan seperti wawancara atau observasi.

Proses pengutipan dari sumber rujukan berarti mengutip atau mengambil pernyataan, pendapat, penelitian, definisi atau buah pikiran dari penulis lain untuk digunakan sebagai referensi yang ditelaah atau dibahas dengan penelitian yang anda lakukan. Dalam proses tersebut membutuhkan kesesuaian sehingga sebagai penguat argument menjadi lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Ketika menulis karya ilmiah juga tidak selalu berisi kutipan orang lain yang digunakan anda juga perlu membahasnya dengan menggunakan kata-kata sendiri sehingga terhindar dari plagiasi.

Bahkan ketika mengutip gagasan penulis lain maka anda juga perlu untuk mengetahui bagaimana kaidah atau cara mengutip sumber lain yang dijadikan rujukan. Sebab terdapat aturan yang digunakan ketika mengutip pendapat orang lain. Dalam proses pengutipan sumber rujukan terdapat dua jenis kutipan yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut adalah beberapa aturan dalam mengutip.

  1. Mengutip ketika anda membutuhkan sebagai sumber penguat dari gagasan anda maupun penelitian di lapangan. Sehingga bisa memanfaatkan untuk mengutip gagasan penulis lain yang dirasa perlu dan penting.

  2. Anda hanya mengutip yang perlu saja bahkan sangat hemat untuk tidak berlebihan dalam mengutip.

  3. Ketika terlalu banyak mengutip akan mengganggu dalam kelancaran bahasa yang digunakan dalam artikel sehingga terkesan hanya pendapat orang lain yang digunakan dan mengurangi isi konteks dari penelitian yang dilakukan.

Aturan Penulisan Kutipan Langsung

Salah satu jenis kutipan adalah kutipan langsung, kutipan ini merupakan salinan yang sama dengan yang diambil pada buku atau sejenisnya. Tidak ada perubahan baik penambahan maupun pengurangan sehingga kutipan langsung ini sama dengan sumber yang asli. Kutipan asli memiliki cara yang perlu anda perhatikan yaitu mengutip apa adanya yang sesuai dengan sumbernya.

Aturan yang berlaku dalam kutipan langsung seperti jika kutipan empat baris atau kurang maka anda bisa mengutipnya semuanya. Memiliki ciri khas yang dibubuhi tanda kutip pada bagian awal dan akhir kutipan. Perlu untuk menyertakan sumber kutipan di awal atau akhir seperti nama penulis, tahun terbit dan halaman buku yang diambil atua dikutip. Jarak baris kutipan yaitu satu hingga dua spasi. Penggunaan bahasa asing juga perlu menggunakan huruf yang miring sebagai pembeda.

Contoh Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Sedangkan kutipan yang juga sering digunakan adalah kutipan tidak langsung dimana pada jenis kutipan ini lebih banyak menggunakan penggunaan bahasa sendiri dari penulis. Sebab pada kutipan tidak langsung menggunakan redaksi dari penulis akan tetapi tetap mencantumkan sumber rujukan seperti anma penulis, tahun dan halaman yang digunakan sebagai penguat dan dibahas atau dijelaskan oleh penulis artikel dengan menggunakan kutipan tidak langsung. Hal itu sangat mudah sekali sebab memudahkan pembaca dalam membaca dan memahami isi konteks tema pembahasan dari karya ilmiah yang ditulis dengan menggunakan kutipan tidak langsung yang bisa dijabarkan dengan detail.