Dewasa ini, Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. SDA yang digunakan tidak hanya terbatas pada minyak bumi atau batubara saja, akan tetapi juga penggunaan gas alam. Beberapa kilang pengolahan gas alam tersedia di Indonesia untuk memasok kebutuhan energi dan lainnya dari masyarakat. Akan tetapi, tidak banyak orang yang mengetahui sebenarnya komponen apa saja dari gas alam berikut manfaat dari gas alam tersebut. Selain itu, meskipun gas alam memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat, akan tetapi, gas alam juga memiliki beberapa resiko ancaman bahaya yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
Mengenal Gas Alam
Gas alam merupakan salah satu jenis SDA yang dibentuk dari tumpukan fosil. Gas alam sering disebut dengan gas rawa atau gas bumi. Hal ini dikarenakan gas alam dapat dibentuk dari pembusukan gas anaerobik yang banyak ditemukan di rawa – rawa. Gas alam jenis ini juga bisa disebut dengan nama biogas. Gas alam merupakan sebuah gas yang dibentuk dari berbagai macam gas kimia. Senyawa gas kimia tersebut didominasi oleh molekul hidrokarbon dengan berbagai macam variasi panjang rantai. Salah satunya adalah gas metana (CH4) yang menjadi senyawa dominan dari gas alam. Senyawa hidrokarbon lain yang membentuk gas alam adalah etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10). Gas alam tidak hanya terbentuk dari senyawa hidrokarbon saja akan tetapi juga beberapa senyawa anorganik lain seperti sulfur dan helium.
Ada berbagai jenis gas alam sesuai dengan komponen hidrokarbon penyusunnya serta proses pembentukannya. Salah satunya adalah Gas Alam (NG) yang terbentuk secara alami dan penumpukan fosil. Jenis gas alam yang lain adalah cairan gas alam (NGL). Seperti namanya, gas ini berbentuk dalam cairan yang bisa didapatkan dengan beberapa proses. Sementara itu, jenis gas alam yang lain adalah LPG atau Liquefied Petroleum Gas. Gas alam ini dibentuk dari campuran gas propana dan gas butana. Sedangkan Liquefied Natural Gas atau LNG dibentuk dari gas metana yang dicairkan. Beberapa gas alam tersebut digunakan untuk menghasilkan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat seperti bahan bakar industri, pembangkit listrik, bahan bakar transportasi, bahan baku berbagai industri, dan komoditas energi yang bisa diekspor.
Meskipun gas alam memiliki banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat, akan tetapi ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan jika gas alam tidak ditangani dengan baik serta bahaya akibat penggunaan gas alam. Salah satunya adalah kebocoran gas metana dalam proses distribusi dan pengolahan gas alam bisa menyebabkan emisi pemicu global warming. Selain itu, pembakaran gas alam juga bisa mengakibatkan munculnya berbagai macam polutan yang menjadi polusi udara. Beberapa contoh polutan akibat gas alam adalah berbagai senyawa nitrogen oksida (NOx) dan sulfur. Bahaya lainnya adalah pengeboran gas alam bisa menyebabkan kerusakan di bidang lingkungan seperti polusi air akibat kontaminasi bahan kimia dalam pengolahan gas alam serta kerusakan habitat hewan liar akibat pembangunan kilang pengeboran gas alam.
Mengatasi Udara yang Terkontaminasi Gas Alam
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gas alam bisa menyebabkan polusi udara dengan berbagai macam zat kontaminan. Jika terhirup dalam waktu yang lama, udara dengan polutan tersebut tentu akan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat bisa menggunakan adsorben yang bisa menyerap berbagai macam polutan. Salah satunya adalah molecular sieve. Harga molecular sieve cukup terjangkau dan bisa didapatkan dengan mudah.